Menguasai Matematika Kelas 9 Semester 2: Panduan Lengkap dengan 20 Contoh Soal Pembahasan
Semester 2 kelas 9 merupakan periode krusial dalam perjalanan pendidikan matematika siswa. Materi yang disajikan seringkali menjadi fondasi penting untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam menghadapi ujian nasional atau ujian masuk perguruan tinggi. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep yang diajarkan sangatlah esensial.
Artikel ini hadir untuk membantu Anda menguasai materi Matematika kelas 9 semester 2 dengan menyajikan 20 contoh soal yang representatif, lengkap dengan pembahasan yang detail dan mudah dipahami. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya mampu menghafal rumus, tetapi juga memahami logika di balik setiap penyelesaian, serta mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam berbagai variasi soal.
Mari kita mulai petualangan kita menjelajahi berbagai topik penting di semester 2 kelas 9!
Topik 1: Kesebangunan dan Kekongruenan
Dua konsep fundamental dalam geometri yang seringkali membingungkan siswa adalah kesebangunan dan kekongruenan. Memahami perbedaan dan persamaan keduanya akan membuka pintu pemahaman tentang bagaimana bentuk dan ukuran berhubungan.
Kesebangunan: Dua bangun dikatakan sebangun jika memiliki bentuk yang sama tetapi ukuran yang berbeda atau sama. Ini berarti perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Kekongruenan: Dua bangun dikatakan kongruen jika memiliki bentuk dan ukuran yang sama persis. Ini berarti semua sisi yang bersesuaian sama panjang dan semua sudut yang bersesuaian sama besar.
>
Contoh Soal 1:
Dua buah segitiga siku-siku, ABC dan PQR, diketahui memiliki sudut A = sudut P = 90°, AB = 6 cm, AC = 8 cm, PQ = 9 cm, dan QR = 15 cm. Apakah segitiga ABC sebangun dengan segitiga PQR? Jelaskan!
Pembahasan:
Untuk menentukan kesebangunan, kita perlu memeriksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dan kesamaan sudut-sudut yang bersesuaian.
-
Sisi-sisi segitiga ABC:
- AB = 6 cm
- AC = 8 cm
- BC = $sqrtAB^2 + AC^2 = sqrt6^2 + 8^2 = sqrt36 + 64 = sqrt100 = 10$ cm (menggunakan teorema Pythagoras)
-
Sisi-sisi segitiga PQR:
- PQ = 9 cm
- QR = 15 cm
- PR = $sqrtQR^2 – PQ^2 = sqrt15^2 – 9^2 = sqrt225 – 81 = sqrt144 = 12$ cm (menggunakan teorema Pythagoras)
Sekarang kita periksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian. Kita harus hati-hati mencocokkan sisi-sisi yang bersesuaian. Karena kedua segitiga siku-siku, sisi miring adalah sisi terpanjang.
- Perbandingan AB/PQ = 6/9 = 2/3
- Perbandingan AC/PR = 8/12 = 2/3
- Perbandingan BC/QR = 10/15 = 2/3
Karena perbandingan ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama (2/3) dan diketahui sudut A = sudut P = 90°, maka segitiga ABC sebangun dengan segitiga PQR (menggunakan kriteria Sisi-Sisi-Sisi atau Sisi-Sudut-Sisi jika kita yakin dengan urutan sudutnya).
Kesimpulan: Ya, segitiga ABC sebangun dengan segitiga PQR karena perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama.
>
Contoh Soal 2:
Diketahui segitiga KLM sebangun dengan segitiga PQR. Jika KL = 10 cm, LM = 12 cm, KM = 15 cm, dan PQ = 5 cm, hitunglah panjang QR dan PR.
Pembahasan:
Karena kedua segitiga sebangun, maka perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama. Kita perlu menentukan pasangan sisi yang bersesuaian. Asumsikan urutan sisi dalam penamaan segitiga menunjukkan kesesuaian.
- KL bersesuaian dengan PQ
- LM bersesuaian dengan QR
- KM bersesuaian dengan PR
Perbandingan KL/PQ = 10 cm / 5 cm = 2.
Ini berarti setiap sisi pada segitiga KLM adalah 2 kali lebih panjang dari sisi yang bersesuaian pada segitiga PQR.
- Untuk mencari QR: LM/QR = 2 => 12 cm / QR = 2 => QR = 12 cm / 2 = 6 cm.
- Untuk mencari PR: KM/PR = 2 => 15 cm / PR = 2 => PR = 15 cm / 2 = 7.5 cm.
Jawaban: Panjang QR adalah 6 cm dan panjang PR adalah 7.5 cm.
>
Contoh Soal 3:
Sebuah foto berukuran 4 cm x 6 cm akan ditempelkan pada karton. Jarak tepi foto dengan tepi karton di sebelah kiri, kanan, atas, dan bawah adalah sama. Jika lebar karton adalah 20 cm, tentukan panjang karton tersebut agar foto dan karton sebangun.
Pembahasan:
Misalkan lebar foto = $l_f = 4$ cm dan panjang foto = $p_f = 6$ cm.
Misalkan lebar karton = $l_k = 20$ cm dan panjang karton = $p_k$.
Agar foto dan karton sebangun, perbandingan lebar foto dengan panjang foto harus sama dengan perbandingan lebar karton dengan panjang karton.
$fracl_fp_f = fracl_kp_k$
$frac46 = frac20p_k$
$4 times p_k = 6 times 20$
$4 times p_k = 120$
$p_k = frac1204$
$p_k = 30$ cm.
Perhatikan bahwa soal ini juga bisa dikerjakan dengan konsep tambahan jarak tepi. Jika jarak tepi adalah $x$, maka:
Lebar karton = Lebar foto + 2x => $20 = 4 + 2x$ => $16 = 2x$ => $x = 8$ cm.
Panjang karton = Panjang foto + 2x => $p_k = 6 + 2(8) = 6 + 16 = 22$ cm.
Namun, pernyataan "agar foto dan karton sebangun" mengarahkan kita pada perbandingan sisi, bukan pada jarak tepi yang sama di semua sisi. Jika jarak tepi di kiri dan kanan sama, serta di atas dan bawah sama, dan kita ingin foto dan karton sebangun, maka:
Lebar karton = Lebar foto + 2x
Panjang karton = Panjang foto + 2y
Agar sebangun: $frac46 = frac4+2×6+2y$
Jika jarak tepi di semua sisi adalah sama, maka x = y.
$frac46 = frac4+2×6+2x$
$4(6+2x) = 6(4+2x)$
$24 + 8x = 24 + 12x$
$8x = 12x$
$4x = 0$
$x = 0$. Ini berarti karton dan foto sama ukurannya, yang tidak mungkin.
Kembali ke interpretasi awal bahwa yang dimaksud adalah perbandingan sisi yang sebangun. Jarak tepi yang sama di kiri dan kanan serta atas dan bawah mungkin mengindikasikan bahwa selisih antara dimensi karton dan foto di tiap sisi adalah sama.
Lebar karton – Lebar foto = 20 cm – 4 cm = 16 cm.
Selisih ini dibagi rata untuk kiri dan kanan, jadi jarak di kiri = jarak di kanan = 16/2 = 8 cm.
Panjang karton – Panjang foto = $p_k – 6$ cm.
Selisih ini dibagi rata untuk atas dan bawah, jadi jarak di atas = jarak di bawah = $(p_k – 6)/2$ cm.
Agar foto dan karton sebangun:
$fractextLebar fototextPanjang foto = fractextLebar kartontextPanjang karton$
$frac46 = frac20p_k$
$4 times p_k = 6 times 20$
$4 times p_k = 120$
$p_k = 30$ cm.
Jika $p_k = 30$ cm, maka jarak tepi atas dan bawah adalah $(30-6)/2 = 24/2 = 12$ cm.
Jarak tepi kiri dan kanan adalah 8 cm. Jarak tepi atas dan bawah adalah 12 cm. Jaraknya tidak sama.
Interpretasi yang paling umum untuk soal seperti ini adalah mencari dimensi karton yang sebangun dengan foto, dan kemudian mempertimbangkan jarak tepi. Namun, kalimat "Jarak tepi foto dengan tepi karton di sebelah kiri, kanan, atas, dan bawah adalah sama" seringkali menjadi jebakan atau membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam.
Jika kita menganggap yang dimaksud adalah proporsi ruang kosong di setiap sisi, maka:
Lebar karton = 20 cm. Lebar foto = 4 cm. Selisih = 16 cm. Ini dibagi untuk kiri dan kanan.
Panjang karton = $p_k$. Panjang foto = 6 cm. Selisih = $p_k – 6$. Ini dibagi untuk atas dan bawah.
Agar sebangun, perbandingan sisi harus sama:
$frac46 = frac20p_k implies p_k = 30$ cm.
Jika kita harus mempertimbangkan jarak tepi yang sama di keempat sisi (misal $x$ cm):
Lebar karton = 4 + 2x
Panjang karton = 6 + 2x
Jika lebar karton adalah 20 cm, maka $4 + 2x = 20 implies 2x = 16 implies x = 8$ cm.
Maka panjang karton adalah $6 + 2(8) = 6 + 16 = 22$ cm.
Dalam kasus ini, foto dan karton tidak sebangun karena perbandingannya adalah $frac46$ vs $frac2022$.
Soal ini bisa ambigu. Namun, jika kita mengutamakan kesebangunan sebagai syarat utama, maka kita harus mencari dimensi karton yang sebangun dengan foto. Jika lebar karton adalah 20 cm, maka panjang karton adalah 30 cm.
Jarak tepi kiri/kanan = (20-4)/2 = 8 cm.
Jarak tepi atas/bawah = (30-6)/2 = 12 cm.
Dalam kasus ini, jarak tepi tidak sama di keempat sisi.
Jawaban yang paling logis berdasarkan frasa "agar foto dan karton sebangun" adalah 30 cm, dengan asumsi bahwa proporsi ruang kosong di setiap sisi akan menyesuaikan.
>
Topik 2: Lingkaran
Lingkaran adalah objek geometri yang memiliki banyak sifat menarik dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Soal 4:
Sebuah taman berbentuk lingkaran memiliki diameter 28 meter. Hitunglah luas taman tersebut! ($pi approx frac227$)
Pembahasan:
Diameter (d) = 28 meter.
Jari-jari (r) = d/2 = 28/2 = 14 meter.
Rumus luas lingkaran adalah $L = pi r^2$.
$L = frac227 times (14 text m)^2$
$L = frac227 times 196 text m^2$
$L = 22 times frac1967 text m^2$
$L = 22 times 28 text m^2$
$L = 616 text m^2$.
Jawaban: Luas taman tersebut adalah 616 meter persegi.
>
Contoh Soal 5:
Keliling sebuah lingkaran adalah 88 cm. Tentukan luas lingkaran tersebut! ($pi approx frac227$)
Pembahasan:
Keliling (K) = 88 cm.
Rumus keliling lingkaran adalah $K = 2 pi r$.
$88 text cm = 2 times frac227 times r$
$88 text cm = frac447 times r$
$r = 88 text cm times frac744$
$r = 2 times 7 text cm$
$r = 14 text cm$.
Sekarang kita hitung luasnya:
Luas (L) = $pi r^2$
$L = frac227 times (14 text cm)^2$
$L = frac227 times 196 text cm^2$
$L = 22 times 28 text cm^2$
$L = 616 text cm^2$.
Jawaban: Luas lingkaran tersebut adalah 616 cm persegi.
>
Contoh Soal 6:
Sebuah roda sepeda memiliki jari-jari 35 cm. Berapa jarak yang ditempuh roda tersebut jika berputar sebanyak 100 kali? ($pi approx frac227$)
Pembahasan:
Jari-jari (r) = 35 cm.
Jarak yang ditempuh dalam satu putaran adalah keliling lingkaran.
Keliling (K) = $2 pi r$.
$K = 2 times frac227 times 35 text cm$
$K = 2 times 22 times 5 text cm$
$K = 220 text cm$.
Jarak yang ditempuh dalam 100 putaran adalah:
Jarak Total = Keliling $times$ Jumlah Putaran
Jarak Total = 220 cm $times$ 100
Jarak Total = 22.000 cm.
Untuk mengubah ke meter: 22.000 cm / 100 cm/m = 220 meter.
Jawaban: Jarak yang ditempuh roda tersebut adalah 22.000 cm atau 220 meter.
>
Topik 3: Bangun Ruang Sisi Lengkung
Bangun ruang sisi lengkung meliputi tabung, kerucut, dan bola. Memahami rumus volume dan luas permukaannya sangat penting.
Contoh Soal 7:
Sebuah tabung memiliki jari-jari alas 7 cm dan tinggi 10 cm. Hitunglah volume tabung tersebut! ($pi approx frac227$)
Pembahasan:
Jari-jari alas (r) = 7 cm.
Tinggi (t) = 10 cm.
Rumus volume tabung adalah $V = pi r^2 t$.
$V = frac227 times (7 text cm)^2 times 10 text cm$
$V = frac227 times 49 text cm^2 times 10 text cm$
$V = 22 times 7 text cm^2 times 10 text cm$
$V = 154 text cm^2 times 10 text cm$
$V = 1540 text cm^3$.
Jawaban: Volume tabung tersebut adalah 1540 cm kubik.
>
Contoh Soal 8:
Hitunglah luas permukaan sebuah bola yang memiliki jari-jari 10 cm! Gunakan $pi approx 3.14$.
Pembahasan:
Jari-jari (r) = 10 cm.
Rumus luas permukaan bola adalah $L = 4 pi r^2$.
$L = 4 times 3.14 times (10 text cm)^2$
$L = 4 times 3.14 times 100 text cm^2$
$L = 12.56 times 100 text cm^2$
$L = 1256 text cm^2$.
Jawaban: Luas permukaan bola tersebut adalah 1256 cm persegi.
>
Contoh Soal 9:
Sebuah kerucut memiliki jari-jari alas 6 cm dan tinggi 8 cm. Hitunglah volume kerucut tersebut!
Pembahasan:
Jari-jari alas (r) = 6 cm.
Tinggi (t) = 8 cm.
Rumus volume kerucut adalah $V = frac13 pi r^2 t$. Kita bisa menggunakan $pi approx 3.14$ atau $frac227$. Mari kita gunakan $pi approx 3.14$.
$V = frac13 times 3.14 times (6 text cm)^2 times 8 text cm$
$V = frac13 times 3.14 times 36 text cm^2 times 8 text cm$
$V = 3.14 times 12 text cm^2 times 8 text cm$
$V = 3.14 times 96 text cm^3$
$V = 301.44 text cm^3$.
Jawaban: Volume kerucut tersebut adalah 301.44 cm kubik.
>
Contoh Soal 10:
Sebuah kaleng berbentuk tabung memiliki diameter 14 cm dan tinggi 20 cm. Berapa luas karton yang dibutuhkan untuk membuat kaleng tersebut (termasuk tutupnya)? ($pi approx frac227$)
Pembahasan:
Diameter = 14 cm, maka jari-jari (r) = 14/2 = 7 cm.
Tinggi (t) = 20 cm.
Luas permukaan tabung adalah luas selimut ditambah luas kedua alas.
Luas Selimut = $2 pi r t$.
Luas Alas = $pi r^2$.
Luas Permukaan Tabung = $2 pi r^2 + 2 pi r t = 2 pi r (r+t)$.
$L = 2 times frac227 times 7 text cm times (7 text cm + 20 text cm)$
$L = 2 times 22 text cm times (27 text cm)$
$L = 44 text cm times 27 text cm$
$L = 1188 text cm^2$.
Jawaban: Luas karton yang dibutuhkan adalah 1188 cm persegi.
>
Topik 4: Statistik
Statistik melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data. Ukuran pemusatan data seperti mean, median, dan modus adalah konsep kunci.
Contoh Soal 11:
Diberikan data nilai ulangan matematika 10 siswa: 7, 8, 6, 9, 7, 8, 5, 7, 8, 9.
Tentukan:
a. Modus
b. Median
c. Mean (Rata-rata)
Pembahasan:
a. Modus: Nilai yang paling sering muncul.
Mari kita hitung frekuensi setiap nilai:
5: 1 kali
6: 1 kali
7: 3 kali
8: 3 kali
9: 2 kali
Nilai yang paling sering muncul adalah 7 dan 8 (keduanya muncul 3 kali). Jadi, modus dari data ini adalah 7 dan 8 (bimodal).
b. Median: Nilai tengah setelah data diurutkan.
Urutkan data dari yang terkecil ke terbesar: 5, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9.
Karena ada 10 data (jumlah genap), median adalah rata-rata dari dua nilai tengah. Nilai tengah adalah data ke-5 dan data ke-6.
Data ke-5 = 7
Data ke-6 = 8
Median = (7 + 8) / 2 = 15 / 2 = 7.5.
c. Mean (Rata-rata): Jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data.
Jumlah seluruh data = 7 + 8 + 6 + 9 + 7 + 8 + 5 + 7 + 8 + 9 = 74.
Banyaknya data = 10.
Mean = $frac7410 = 7.4$.
Jawaban:
a. Modus: 7 dan 8
b. Median: 7.5
c. Mean: 7.4
>
Contoh Soal 12:
Tabel berikut menunjukkan data berat badan (dalam kg) sekelompok siswa:
| Berat Badan (kg) | Frekuensi |
|---|---|
| 40 – 44 | 3 |
| 45 – 49 | 7 |
| 50 – 54 | 10 |
| 55 – 59 | 5 |
| 60 – 64 | 2 |
Tentukan mean dari data berkelompok tersebut.
Pembahasan:
Untuk data berkelompok, kita perlu mencari nilai tengah (xi) dari setiap kelas dan mengalikannya dengan frekuensinya.
| Berat Badan (kg) | Frekuensi (fi) | Nilai Tengah (xi) | fi * xi |
|---|---|---|---|
| 40 – 44 | 3 | (40+44)/2 = 42 | 3 * 42 = 126 |
| 45 – 49 | 7 | (45+49)/2 = 47 | 7 * 47 = 329 |
| 50 – 54 | 10 | (50+54)/2 = 52 | 10 * 52 = 520 |
| 55 – 59 | 5 | (55+59)/2 = 57 | 5 * 57 = 285 |
| 60 – 64 | 2 | (60+64)/2 = 62 | 2 * 62 = 124 |
| Jumlah | 27 | 1384 |
Rumus mean untuk data berkelompok: $textMean = fracsum (f_i times x_i)sum f_i$
$textMean = frac138427 approx 51.26$ kg.
Jawaban: Mean berat badan siswa adalah sekitar 51.26 kg.
>
Topik 5: Peluang Suatu Kejadian
Peluang adalah ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
Contoh Soal 13:
Dalam sebuah kantong terdapat 5 bola merah, 3 bola biru, dan 2 bola hijau. Jika satu bola diambil secara acak, berapakah peluang terambilnya bola berwarna biru?
Pembahasan:
Jumlah bola merah = 5
Jumlah bola biru = 3
Jumlah bola hijau = 2
Total jumlah bola = 5 + 3 + 2 = 10.
Peluang bola biru = (Jumlah bola biru) / (Total jumlah bola)
Peluang bola biru = $frac310$.
Jawaban: Peluang terambilnya bola berwarna biru adalah $frac310$.
>
Contoh Soal 14:
Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapakah peluang munculnya mata dadu yang merupakan bilangan prima?
Pembahasan:
Ruang sampel saat melempar dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6. Total ada 6 kemungkinan hasil.
Bilangan prima pada mata dadu adalah 2, 3, 5. Ada 3 bilangan prima.
Peluang muncul mata dadu prima = (Jumlah mata dadu prima) / (Total mata dadu)
Peluang = $frac36 = frac12$.
Jawaban: Peluang munculnya mata dadu yang merupakan bilangan prima adalah $frac12$.
>
Topik 6: Transformasi Geometri (Translasi, Refleksi, Rotasi, Dilatasi)
Transformasi geometri mempelajari pergeseran, pencerminan, pemutaran, dan pembesaran/pengecilan objek.
Contoh Soal 15 (Translasi):
Tentukan bayangan titik A(3, -2) jika ditranslasikan oleh vektor $beginpmatrix 4 1 endpmatrix$!
Pembahasan:
Translasi T = $beginpmatrix a b endpmatrix$ menggeser titik (x, y) menjadi (x+a, y+b).
Titik A = (3, -2)
Vektor translasi = $beginpmatrix 4 1 endpmatrix$
Bayangan A’ = (3+4, -2+1) = (7, -1).
Jawaban: Bayangan titik A adalah A'(7, -1).
>
Contoh Soal 16 (Refleksi):
Tentukan bayangan titik B(5, 1) jika direfleksikan terhadap sumbu x!
Pembahasan:
Refleksi terhadap sumbu x mengubah titik (x, y) menjadi (x, -y).
Titik B = (5, 1).
Bayangan B’ = (5, -1).
Jawaban: Bayangan titik B adalah B'(5, -1).
>
Contoh Soal 17 (Rotasi):
Tentukan bayangan titik C(2, 3) jika dirotasikan sebesar 90° searah jarum jam terhadap titik asal (0,0)!
Pembahasan:
Rotasi 90° searah jarum jam terhadap titik asal mengubah titik (x, y) menjadi (y, -x).
Titik C = (2, 3).
Bayangan C’ = (3, -2).
Jawaban: Bayangan titik C adalah C'(3, -2).
>
Contoh Soal 18 (Dilatasi):
Tentukan bayangan titik D(3, 4) jika didilatasikan terhadap titik asal (0,0) dengan faktor skala 2!
Pembahasan:
Dilatasi terhadap titik asal (0,0) dengan faktor skala k mengubah titik (x, y) menjadi (kx, ky).
Titik D = (3, 4).
Faktor skala k = 2.
Bayangan D’ = (23, 24) = (6, 8).
Jawaban: Bayangan titik D adalah D'(6, 8).
>
Topik 7: Persamaan Garis Lurus (Variasi Lanjutan)
Mencari persamaan garis yang melalui dua titik, tegak lurus/sejajar dengan garis lain.
Contoh Soal 19:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(2, 5) dan tegak lurus dengan garis yang memiliki persamaan $y = -frac13x + 4$.
Pembahasan:
Gradien garis $y = -frac13x + 4$ adalah $m_1 = -frac13$.
Karena garis yang dicari tegak lurus dengan garis tersebut, maka hasil kali gradiennya adalah -1.
$m_1 times m_2 = -1$
$(-frac13) times m_2 = -1$
$m_2 = 3$.
Sekarang kita punya gradien ($m_2 = 3$) dan satu titik yang dilalui garis P(2, 5). Kita gunakan rumus persamaan garis: $y – y_1 = m(x – x_1)$.
$y – 5 = 3(x – 2)$
$y – 5 = 3x – 6$
$y = 3x – 6 + 5$
$y = 3x – 1$.
Jawaban: Persamaan garis tersebut adalah $y = 3x – 1$.
>
Topik 8: Statistika – Diagram Batang/Lingkaran
Penyajian data dalam bentuk visual.
Contoh Soal 20:
Dari data hasil panen jagung di suatu daerah selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut (dalam ton): 50, 65, 60, 75, 70. Sajikan data ini dalam bentuk diagram batang.
Pembahasan:
Untuk menyajikan data dalam diagram batang, kita perlu membuat dua sumbu: sumbu horizontal (biasanya untuk kategori/waktu) dan sumbu vertikal (biasanya untuk kuantitas/frekuensi).
- Sumbu Horizontal: Tahun (Tahun 1, Tahun 2, Tahun 3, Tahun 4, Tahun 5)
- Sumbu Vertikal: Jumlah Panen (dalam ton). Skala yang sesuai perlu dipilih, misalnya kelipatan 10 atau 5.
Kemudian, gambarkan batang tegak untuk setiap tahun, dengan tinggi batang sesuai dengan jumlah panen pada tahun tersebut.
- Tahun 1: Batang setinggi 50 ton.
- Tahun 2: Batang setinggi 65 ton.
- Tahun 3: Batang setinggi 60 ton.
- Tahun 4: Batang setinggi 75 ton.
- Tahun 5: Batang setinggi 70 ton.
Setiap batang sebaiknya diberi label tahun dan jumlah panennya. Jarak antar batang harus sama.
(Catatan: Karena ini adalah format teks, saya tidak bisa menggambar diagramnya secara visual. Namun, deskripsi di atas menjelaskan langkah-langkah pembuatannya.)
Jawaban: Data disajikan dalam bentuk diagram batang dengan sumbu horizontal menunjukkan tahun dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah panen, di mana setiap tahun memiliki batang yang tingginya sesuai dengan jumlah panennya.
>
Penutup
Dua puluh contoh soal ini mencakup berbagai topik penting dalam Matematika kelas 9 semester 2. Dengan memahami setiap langkah dalam pembahasannya, diharapkan siswa dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi berbagai jenis soal ujian. Ingatlah bahwa latihan yang konsisten adalah kunci utama keberhasilan. Teruslah berlatih, jangan ragu bertanya jika ada kesulitan, dan Anda pasti bisa menguasai Matematika! Selamat belajar!